Tiga Kapal Bantuan Kementerian Transmigrasi ‘Tersasar’ ke Pengujan, LKPI Kepri Desak Transparansi Proyek 16 Unit Kapal Rempang

Table of Contents
Bintan, Liputankeprinews.com — Tiga unit kapal bantuan Kementerian Transmigrasi RI yang sempat ‘tersasar’ dan menepi di Perairan Desa Pengujan, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan pada Rabu (19/11/2025), akhirnya diketahui keberadaannya oleh Dicky Wijaya, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Provinsi Kepulauan Riau.

Kepada media ini, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Selasa (03/12/2025), Dicky membenarkan bahwa kapal-kapal tersebut sedang menepi akibat cuaca buruk.
“Iya, lagi nepi angin kencang,” jawabnya singkat.

Tidak berselang lama, ia menambahkan bahwa total kapal bantuan dari Kementerian Transmigrasi berjumlah 16 unit dan seluruhnya diperuntukkan bagi kebutuhan transportasi di kawasan Trans Rempang.
“Jumlahnya ada 16 unit kalau nggak salah. Dan dioperasikan untuk Trans Rempang,” tulis Dicky.

Namun, proyek pengadaan kapal yang disebut-sebut bernilai miliaran rupiah itu justru memunculkan sejumlah pertanyaan publik. Selain tidak adanya penjelasan resmi terkait besaran anggaran, muncul pula keheranan mengenai bagaimana tiga unit kapal tersebut bisa menepi jauh hingga ke Perairan Pengujan.

Menanggapi hal itu, Martin D., Wakil Direktur Humas Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia (LKPI) Provinsi Kepri, memberikan pernyataan tegas. Ia menilai proyek pengadaan 16 unit kapal tersebut harus dibuka secara terang benderang kepada publik.

“Menurut saya, proyek pengadaan belasan unit kapal itu wajib transparan. Kita sudah tidak berada di zaman di mana informasi anggaran boleh ditutup-tutupi. Dan yang juga menjadi pertanyaan, bagaimana mungkin tiga kapal itu bisa menepi sampai ke perairan Desa Pengujan? Padahal perairan Rempang sangat luas dan seharusnya menjadi titik operasi mereka,” ungkap Martin di Bintan, Selasa (03/12/2025).

Martin menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi pihak mana pun untuk menyembunyikan informasi yang menggunakan anggaran negara.

“Harapan saya, semua pihak yang terlibat harus jujur dan terbuka. Masyarakat berhak tahu karena ini bukan proyek rahasia,” tegasnya.



Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak Kementerian Transmigrasi RI terkait detail anggaran maupun kronologi lengkap keberadaan tiga kapal yang menepi di Pengujan tersebut.


---

(Redaksi).

Posting Komentar