Semua Peserta Lulus, Kadisnaker Karimun: Pelatihan Ini Bukan Akhir, Tapi Awal Masuk Dunia Kerja

Table of Contents
Karimun, Liputankeprinews.com — Pelatihan Scaffolding dan Pipe Fitter yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Karimun resmi ditutup pada Jumat (14/11/2025). Kepala Disnaker Karimun, Ruffindy Alamsjah, menyampaikan bahwa seluruh peserta dinyatakan lulus 100 persen berdasarkan laporan instruktur.

“Alhamdulillah kegiatan hari ini kita tutup, dan dari laporan instruktur semua peserta lulus. Ini bukan akhir dari proses, justru awal mereka mulai masuk dunia kerja,” ujar Ruffindy.


Tiga Hal yang Wajib Dimiliki Peserta: Skill, Pengalaman, dan Attitude

Dalam arahannya kepada para peserta, Ruffindy menegaskan bahwa pelatihan hanya akan bermakna jika diikuti dengan peningkatan keterampilan, pengalaman, dan sikap kerja (attitude).

“Minimal mereka harus punya tiga hal: skill, pengalaman, dan attitude yang baik. Percuma skill bagus dan pengalaman banyak kalau sikap kerja tidak baik. Itu sangat menentukan diterima atau tidaknya seseorang di perusahaan.”



Ia juga meminta para peserta untuk aktif mengikuti perkembangan dunia kerja melalui aplikasi Siap Kerja (Siap Naker) dan website resmi Disnaker Karimun.

Peserta Seluruhnya Warga Karimun, Termasuk Peserta dari Luar Pulau

Ketika ditanya soal asal peserta, Ruffindy menegaskan bahwa seluruh peserta adalah warga Kabupaten Karimun.

“Semuanya orang Karimun. Informasi kami sebar ke seluruh kecamatan. Hanya dua kecamatan yang tidak mengirim perwakilan. Untuk peserta dari luar pulau seperti Durai, kita inapkan demi kelancaran pelatihan.”



Pelatihan ke-4 dari 5 Program Tahun 2025

Ruffindy menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan pelatihan keempat dari total lima pelatihan yang diagendakan Disnaker Karimun sepanjang tahun 2025.

“Yang kemarin ada tiga, ini kegiatan keempat. Masih ada satu lagi yang sedang berjalan sebelum kita tutup program pelatihan tahun ini.”

Ruffindy Alamsjah, Kadisnaker kabupaten Karimun saat di wawancarai awak Media 

Ia berharap pelatihan tahun berikutnya dapat diperbanyak, bergantung pada kemampuan anggaran daerah.

“Kalau kita komit meningkatkan kualitas SDM, tentu kami berharap anggaran tahun depan lebih besar sehingga lebih banyak anak-anak Karimun yang bisa ikut.”


Program Pelatihan Disusun Berdasarkan Kebutuhan Pasar Kerja

Ruffindy menjelaskan bahwa seluruh program pelatihan yang disusun Disnaker berbasis pada kebutuhan perusahaan atau demand pasar kerja.

Dasar kami melaksanakan pelatihan adalah kebutuhan pasar kerja. Setiap akhir tahun kami mengundang seluruh perusahaan, menanyakan apa kebutuhan mereka. Mereka isi form tertulis, lalu kami rekap. Yang paling banyak dibutuhkan, itu yang kami anggarkan.”


Namun ia menegaskan bahwa tidak semua usulan pelatihan dapat dilaksanakan karena keterbatasan anggaran daerah.

Rencana 2026: Fokus pada Pelatihan Welding

Menjawab rencana tahun 2026, Ruffindy menyebut sektor welding (pengelasan) tetap menjadi kebutuhan besar.

Kalau melihat perkembangan industri di Karimun, welding tetap harus kita laksanakan. Kebutuhannya besar, bukan hanya di Karimun, juga di Batam dan luar negeri. Bahkan Presiden Prabowo sudah menyiapkan pengiriman tenaga kerja welding ke Jepang dan Korea karena permintaannya sangat tinggi.”



Penutup

Dengan kelulusan seluruh peserta dan komitmen Disnaker dalam menyelaraskan pelatihan dengan kebutuhan industri, pemerintah daerah optimistis bahwa SDM Karimun mampu bersaing dan terserap di pasar kerja, baik di sektor lokal, nasional, maupun internasional.


---


(Samsul).

Posting Komentar