Akses Lumpuh Total, Jembatan Menuju Pelabuhan Roro Penarek Kini Tak Bisa Dilalui Mobil - AKPERSI: “Pemerintah Jangan Tutup Mata!”

Table of Contents
Lingga, Liputankeprinews.com — Kerusakan jembatan pada jalur provinsi menuju Pelabuhan Roro Penarek, Kabupaten Lingga, kini memasuki fase kritis. Setelah beberapa pekan mengalami kerusakan parah, jembatan tersebut resmi tidak lagi bisa dilewati kendaraan roda empat, sehingga aktivitas mobilitas warga dan angkutan logistik terhenti total.

Berdasarkan pantauan langsung DPC AKPERSI Kabupaten Lingga, kondisi jembatan semakin memprihatinkan. Permukaan jembatan tampak retak parah, berlubang besar, dan mengalami penurunan struktur. Sisi kiri dan kanan jembatan bahkan nyaris roboh, menunjukkan tanda-tanda kegagalan konstruksi yang mengancam keselamatan pengguna jalan.

Kendaraan roda empat—baik pribadi maupun pengangkut barang—kini dilarang melintas karena berisiko tinggi mengalami kecelakaan. Hanya sebagian kendaraan roda dua yang masih berani melintas itupun dengan kondisi sangat terbatas dan penuh bahaya.

Warga Keluhkan Akses Lumpuh dan Respons Pemerintah yang Lambat

Sejumlah warga mengaku frustrasi dengan situasi ini. Selain menghambat mobilitas harian, kondisi jembatan yang rusak total juga berdampak pada kegiatan ekonomi.

“Ini sudah lumpuh total. Mobil tak bisa lewat sama sekali. Kami bingung mau ke pelabuhan atau mengangkut barang. Pemerintah seperti tutup mata saja,” keluh seorang warga yang setiap hari melewati jalur tersebut.


Pelabuhan Roro Penarek merupakan akses vital distribusi barang dan penghubung antar pulau di Lingga. Kerusakan jembatan ini berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi, terganggunya rantai pasok, hingga penghambatan kegiatan pelabuhan.

AKPERSI Lingga Kembali Bersikap Tegas: “Sampai Kapan Pemerintah Membiarkan Akses Ini Lumpuh?”

Ketua DPC AKPERSI Kabupaten Lingga, S.M. Junaidi, kembali mengingatkan pemerintah provinsi dan dinas terkait mengenai urgensi penanganan kerusakan jembatan tersebut.

“Kami sudah sampaikan sejak awal bahwa jembatan ini dalam kondisi berbahaya. Kini terbukti: akses lumpuh total, roda empat tidak bisa lewat, dan aktivitas ekonomi masyarakat terhenti. Sampai kapan pemerintah membiarkan situasi ini?” tegasnya.


Ia menyoroti lambannya respons dari pihak terkait yang dinilai tidak sebanding dengan tingkat urgensi kerusakan.

“Kami tidak paham apa saja yang dikerjakan pemerintah sampai akses sekrusial ini dibiarkan rusak tanpa tindakan nyata. Ini bukan jalur kecil—ini akses utama menuju pelabuhan. Tidak boleh dibiarkan berlarut-larut,” tambahnya.

Ketua DPC AKPERSI Kabupaten Lingga S.M Junaidi

S.M Junaidi juga menegaskan bahwa AKPERSI akan terus melakukan pengawasan dan siap menyampaikan laporan resmi jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan penanganan darurat.

“Kalau dalam waktu dekat tidak ada perbaikan darurat, kami akan sampaikan laporan evaluasi lengkap. Masyarakat tidak boleh dibiarkan terisolasi seperti ini,” pungkasnya.

---

(Redaksi).


Posting Komentar