Perdagangan Nasional Tumbuh Positif di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo–Gibran
Table of Contents
Ekspor Naik 9,15 Persen, Surplus Dagang Tembus US$29,14 Miliar
Kepri, Liputankeprinews.com — Memasuki satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, kinerja perdagangan nasional menunjukkan tren positif. Di tengah tantangan perlambatan ekonomi global dan fluktuasi harga komoditas dunia, Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekspor sekaligus memperkuat pasar domestik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada periode Januari–Agustus 2025 mencapai US$185,13 miliar, naik 7,72 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Ekspor nonmigas bahkan tumbuh lebih tinggi, meningkat 9,15 persen menjadi US$176,09 miliar.
Surplus neraca perdagangan nasional juga terus berlanjut dengan nilai mencapai US$29,14 miliar, atau naik 53,31 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$19,01 miliar. Capaian ini menegaskan daya tahan ekonomi Indonesia di tengah dinamika ekonomi global yang masih tidak menentu.
FORKORINDO: Konsumsi Masyarakat Jadi Motor Penggerak Ekonomi
Ketua Forum Komunikasi Rakyat Indonesia (FORKORINDO), Vinsensius Solo, menilai bahwa peningkatan konsumsi masyarakat menjadi salah satu faktor utama penguat perdagangan nasional.
“Ada tren positif di masyarakat. Daya beli mulai pulih, dan pasar domestik kembali hidup. Dampak perdagangan tidak hanya terlihat dari angka ekspor, tapi juga dari perputaran ekonomi rakyat yang semakin aktif,” ujar Bung Vins, Ketua FORKORINDO Bintan, dalam keterangannya kepada media.
Menurutnya, kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok, memperluas akses modal UMKM, dan memperkuat distribusi barang kebutuhan pokok telah memberikan dampak nyata bagi kehidupan ekonomi masyarakat di daerah.
Pemerintah Perluas Akses Pasar Internasional
Di sisi lain, Kabinet Merah Putih juga aktif memperluas akses pasar luar negeri dengan menuntaskan berbagai perjanjian dagang strategis. Hingga saat ini, tercatat tiga Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) telah ditandatangani, yaitu:
Indonesia–European Union CEPA (IEU–CEPA)
Indonesia–Canada CEPA (ICA–CEPA)
Indonesia–Peru CEPA (IP–CEPA)
Langkah diplomasi ekonomi tersebut menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia terus memperkuat posisinya dalam perdagangan global, tanpa mengabaikan kepentingan pelaku usaha nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Kinerja Perdagangan Jadi Fondasi Ekonomi Inklusif
Kinerja perdagangan yang solid pada tahun pertama pemerintahan Prabowo–Gibran menjadi fondasi penting bagi arah pembangunan ekonomi nasional ke depan. Pemerintah dinilai berhasil memadukan kekuatan pasar ekspor dan daya beli domestik, guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada rakyat kecil.
---
(Vins Kontributor Media).
#PrabowoGibran
#EkonomiNasional
#Perdagangan
#EksporIndonesia
#FORKORINDO
#BPS
#KabinetMerahPutih
Posting Komentar