Tragis, Tiga Buruh Tewas dan Tiga Luka Bakar Akibat Ledakan Tangki di Galangan Kapal Batam
Daftar Isi
Foto/; Ilustrasi ledakan
Batam, Liputankeprinews.com – Insiden kecelakaan kerja kembali terjadi di lingkungan galangan kapal di Kota Batam. Tiga orang pekerja tewas dan tiga lainnya mengalami luka bakar serius akibat ledakan dalam sebuah tangki kapal tanker milik PT ASL Shipyard di kawasan Tanjunguncang, Kecamatan Batu Aji, pada Selasa sore, 24 Juni 2025.
Peristiwa naas tersebut terjadi saat para pekerja sedang melakukan pekerjaan pemotongan besi di dalam tangki bekas penyimpanan minyak. Diduga kuat, kombinasi antara percikan api dari aktivitas pengelasan, sisa gas dalam tangki, dan suhu panas yang tinggi memicu ledakan hebat di dalam ruang sempit tersebut.
Kronologi dan Identitas Korban
Berdasarkan informasi yang dihimpun tim redaksi di lapangan, dua orang korban meninggal dunia di lokasi kejadian, yakni:
•Gunawan
•Hermansyah Putra
Sementara tiga korban lainnya mengalami luka bakar serius dan saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Embung Fatimah dan rumah sakit swasta di Batam. Korban luka tersebut adalah:
•Amel Rivensky Gembiran Nababan (25 tahun)
•Beni Silaban (28 tahun)
•Reki Harianto Batu Bara (25 tahun)
Menurut keterangan salah seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya, suara ledakan terdengar keras dan disusul kobaran api dari dalam tangki. “Tiba-tiba saja tangki meledak saat sedang dilakukan pemotongan besi oleh welder. Suasana langsung panik,” ujarnya.
Buruh Subkontraktor Terkait
Korban diketahui merupakan pekerja dari dua perusahaan subkontraktor yang bertugas di proyek tersebut, yakni:
•PT Mancar Marine Batam
•PT Ocean Pulse Solution Batam
Hingga berita ini diterbitkan, pihak manajemen PT ASL Shipyard belum memberikan keterangan resmi. Aparat dari kepolisian sektor setempat telah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi guna mendalami penyebab pasti insiden.
Peringatan Kembali Soal K3 di Galangan Kapal
Insiden ini menambah panjang daftar kecelakaan kerja yang terjadi di sektor industri galangan kapal di Batam. Meski penerapan Alat Pelindung Diri (APD) sudah diwajibkan, faktor keamanan kerja dalam ruang terbatas (confined space) seperti tangki kapal masih menjadi tantangan besar dalam industri perkapalan.
Pihak keluarga korban kini menanti kejelasan pertanggungjawaban dari perusahaan terkait, baik dari pihak pemilik proyek maupun pihak subkontraktor. Sementara itu, serikat buruh menyerukan agar pemerintah dan Dinas Ketenagakerjaan segera melakukan audit keselamatan di semua galangan kapal di Batam.
---
Reporter: Aman
Editor: Redaksi Liputankeprinews.com
🛡️ Tajam, Tegas, Terpercaya
Posting Komentar