Tidak Semua SMP di Karimun Memiliki Guru BK, Ini Penjelasan Dinas Pendidikan

Daftar Isi
Karimun, Liputankeprinews.com – Keberadaan Guru Bimbingan dan Konseling (BK) di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dinilai sangat penting dalam membentuk karakter dan mendampingi perkembangan siswa. Namun, tidak semua SMP di Kabupaten Karimun memiliki tenaga pendidik khusus di bidang tersebut.

Guru BK atau yang dahulu dikenal sebagai Guru BP memiliki peran strategis dalam membantu siswa mengembangkan potensi diri, menangani permasalahan pribadi, serta meningkatkan prestasi akademik. Selain itu, mereka juga berfungsi sebagai penghubung antara siswa, guru, dan orang tua dalam penyelesaian berbagai persoalan yang dihadapi peserta didik, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun melalui salah satu pejabat bidang pendidikan SMP , Hendrik menegaskan bahwa idealnya setiap SMP memiliki minimal satu guru BK. Hal ini, menurutnya, sudah menjadi bagian dari arahan Kementerian Pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen).

“Di jenjang SMP seharusnya sudah ada guru BK yang bertugas melakukan pendampingan dan konseling kepada siswa. Ini bagian dari upaya pendidikan karakter dan pencegahan dini terhadap perilaku menyimpang,” ungkapnya kepada Liputankeprinews.com, Sabtu (29/6/2025).

Ketiadaan guru BK di sejumlah sekolah, menurutnya, bukan berarti sekolah tersebut bebas dari potensi masalah siswa. Justru, pihak sekolah diminta lebih proaktif dalam mencari solusi, baik dengan memanfaatkan guru lain sebagai wali kelas yang dibekali pelatihan dasar konseling, maupun menjalin kerja sama dengan pihak eksternal seperti psikolog pendidikan.

“Kalau ada yang mengatakan bahwa tidak adanya guru BK berarti sekolah itu bebas dari masalah atau bersih dari pelanggaran norma agama dan aturan sekolah, itu tentu perlu dikaji lebih jauh. Fungsi BK justru sebagai deteksi dini dan pembinaan,” jelasnya.

Sementara itu, sejumlah kepala sekolah SMP negeri yang tidak memiliki guru BK mengaku terkendala oleh keterbatasan jumlah tenaga pendidik serta formasi yang belum tersedia di sekolah mereka. Namun mereka menyambut baik jika ada kebijakan rekrutmen guru BK di masa mendatang.

Pentingnya kehadiran guru BK di sekolah tak hanya sebatas pada urusan disiplin. Guru BK juga menjadi garda depan dalam mengembangkan keterampilan sosial siswa seperti empati, kerja sama, dan kemampuan komunikasi—hal-hal yang kerap luput dari pengajaran akademik biasa.

Dengan demikian, urgensi keberadaan guru BK di setiap SMP di Karimun semakin relevan, tidak hanya untuk mengatasi masalah, tetapi juga membina dan mengembangkan potensi generasi muda sejak dini.


---

Reporter: Aman
Editor: Redaksi Liputankeprinews.com

Posting Komentar