Rutan Batam Sembelih 15 Hewan Kurban, Warga Binaan Nikmati Daging Kurban Hingga Tiga Hari ke Depan
Daftar Isi
Batam, LiputanKepriNews.com – Peringatan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Batam tahun ini berlangsung khidmat dan penuh makna. Usai pelaksanaan Salat Idul Adha yang digelar pada Jumat, 6 Juni 2025, pihak Rutan menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk implementasi nilai-nilai spiritual dan kepedulian sosial di lingkungan pemasyarakatan.
Kepala Rutan Batam, Teguh Fajar Wibowo, mengatakan bahwa tahun ini pihaknya menyembelih 15 ekor hewan kurban, yang terdiri dari 4 ekor sapi dan 11 ekor kambing. Seluruh daging kurban tersebut telah disalurkan kepada warga binaan, petugas Rutan, serta masyarakat di sekitar lingkungan Rutan.
“Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan wujud nyata dari pembinaan spiritual serta rasa kepedulian terhadap sesama, khususnya bagi warga binaan yang tengah menjalani masa hukuman,” ujar Teguh kepada wartawan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa seluruh hewan kurban merupakan hasil sumbangan dari berbagai pihak, termasuk pegawai, warga binaan, dan kerja sama dengan instansi luar yang peduli terhadap kegiatan keagamaan di Rutan Batam.
Selama tiga hari ke depan, dapur Rutan akan mengolah dan menyajikan daging kurban secara merata kepada seluruh warga binaan. Tidak satu pun yang terlewatkan, memastikan bahwa momen Idul Adha ini bisa dirasakan oleh semua penghuni Rutan.
“Semua warga binaan akan menikmati daging kurban tanpa terkecuali. Ini sekaligus menjadi momentum memperkuat kebersamaan dan menumbuhkan rasa sosial di tengah keterbatasan,” tambah Karutan.
Idul Adha, atau Hari Raya Kurban, merupakan peringatan atas kisah kesetiaan dan ketaatan Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Penyembelihan hewan kurban menjadi simbol ibadah dan ketakwaan, serta sarana berbagi kepada sesama, khususnya mereka yang membutuhkan.
Pelaksanaan kurban di Rutan Batam menjadi bukti bahwa nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan tetap hidup di balik tembok pemasyarakatan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bagian dari proses pembinaan yang menyentuh hati dan membentuk karakter lebih baik bagi warga binaan.
Reporter: [Aman]
Editor: Liputankeprinews.com
Posting Komentar