Aktivitas Perusahaan Rugikan Warga, Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Langgikima Desak Pemerintah Bertindak Tegas
Daftar Isi
Konawe Utara, LIPUTANKEPRINEWS.COM – Kerusakan jalan poros dan pedesaan di Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan tajam dari para pemuda setempat. Kondisi ini dinilai sangat memprihatinkan dan telah mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat, terutama pelajar dan pemuda.
Muh Jefri Alfahcriansyah, mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Langgikima, menyampaikan bahwa berdasarkan penelusurannya, Langgikima merupakan salah satu kecamatan yang memiliki potensi besar, baik dari sektor pertanian, perikanan, hingga pertambangan. Namun, ironisnya, sektor infrastruktur justru terabaikan.
"Dapat kita lihat, kondisi jalan yang rusak parah diakibatkan oleh aktivitas perusahaan tambang yang setiap hari melintasi jalan poros maupun pedesaan. Akibatnya, banyak jalan yang berlubang, bahkan berubah menjadi kolam lumpur. Ini jelas menyulitkan aktivitas masyarakat, khususnya pelajar dan anak-anak muda yang menjadi korban langsung," ujar Jefri dalam keterangannya kepada media, Senin (20/5/2025).
Ia mendesak agar pemerintah daerah segera memanggil pihak perusahaan untuk bertanggung jawab dan memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan. "Jangan hanya datang untuk mengeruk sumber daya alam, tapi abai terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan," tegasnya.
Senada dengan Jefri, Irham, yang juga merupakan mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Langgikima, menambahkan bahwa keluhan pemuda dan pelajar sejatinya adalah representasi dari suara masyarakat secara luas. Ia menyoroti lemahnya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
"Di Kecamatan Langgikima saat ini terdapat sekitar 40 perusahaan yang aktif beroperasi. Namun sangat disayangkan, hanya segelintir yang menunjukkan kepedulian terhadap kondisi jalan yang rusak. Perusahaan seolah hanya fokus pada kelangsungan operasional tanpa memperhatikan etika dan dampak lingkungan," pungkas Irham.
Keduanya menegaskan bahwa jika keluhan masyarakat ini tidak segera ditanggapi secara serius oleh pemerintah maupun investor, mereka siap untuk menggalang aksi turun ke jalan sebagai bentuk protes dan perjuangan menuntut keadilan.
(Dapa).
Posting Komentar