Ketua HMI Mpo Cabang Konsel, Berharap Presiden Prabowo Turun Tangan Atas Dugaan Ilegal Mining PT Vale Indonesia Blok Pomalaa

Daftar Isi
LIPUTANKEPRINEWS.COM -  Indra Dapa Saranani selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi HMI Mpo menuturkan bahwa masyarakat adat mengalami pelanggaran hak Ulayat akibat dugaan kegiatan pertambangan ilegal di wilayah kabupaten Kolaka, kegiatan ini tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengabaikan hak-hak masyarakat adat yang telah ada sejak lama.

Indra Dapa berharap Bapak Presiden Prabowo Subianto turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dan memastikan hak-hak masyarakat adat dilindungi, masyarakat adat juga membutuhkan kepastian hukum dan perlindungan hak atas tanah Ulayat di kabupaten Kolaka.

Indra dapa ketua HMI Mpo cabang Konawe Selatan menyampaikan kepada awak media bahwa terkait perusahaan Tambang Nikel PT Vale Indonesia Blok Pomalaa harus bertanggung jawab atas dugaan pelanggaran undang-undang No.5/1960 Tentang peraturan dasar pokok-pokok Agraria Mengatur hak-hak atas tanah termaksud hak Ulayat. 

"Ini menjadi atensi khusus kami atas dugaan pelanggaran Ilegal Mining oleh PT Vale Indonesia Blok Pomalaa, kami juga telah menyimpan data maupun dokumentasi terkait dugaan penggarapan hak Ulayat Tampa Izin Pemilik Hak Ulayat dan juga berdasarkan investigasi kami bahwa dugaan kami kuat ada permainan pihak perusahaan Tambang Nikel dan kami akan segera melaporkan kepada pihak berwajib atas tindakan ini " Ungkap Ketua HMI Mpo Cabang Konawe Selatan.

Indra Dapa Saranani juga menuturkan bahwa terkait dugaan penggarapan hak Ulayat ini, kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Khususnya Pemda Kabupaten Kolaka, dan DPRD Kabupaten Kolaka. agar segera melakukan tinjauan atas dugaan kami dan kami tidak akan membiarkan hutan di kawasan hak Ulayat kami diganggu.

"Kami pastikan akan segera melakukan konsolidasi internal bersama masyarakat adat maupun tokoh tokoh adat untuk melakukan demo demi  menjamin bahwa  penegakan hukum di kabupaten Kolaka masih ada " tutup Indra Dapa Saranani 

Sumber: Indra

Posting Komentar