Sumur Hang Tuah di Lingga; Warisan Sejarah Atau Mitos

Daftar Isi
LIPUTANKEPRINEWS.COM - Hang Tuah dan kerabatnya, seperti Hang Jebat, Hang Lekir, Hang Nadim, dan Hang Kesturi, dikenal sebagai para pendekar yang memiliki ilmu tinggi, baik dalam agama maupun persilatan. Mereka merupakan tokoh legendaris yang kisahnya telah didokumentasikan dalam berbagai sumber sejarah, termasuk film di Malaysia.  

Menurut beberapa sejarawan serta pegiat sejarah dan budaya Melayu, Hang Tuah diyakini lahir di Kampung Duyong, Melaka, yang pada masa itu masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Riau-Lingga. Namun, terdapat teori lain yang menyebutkan bahwa Hang Tuah berasal dari Bentan (Bintan) dan kemungkinan memiliki hubungan dengan Kesultanan Riau-Lingga.  

Di Kabupaten Lingga, terdapat sebuah situs bersejarah yang dikenal sebagai Sumur Hang Tuah, yang oleh masyarakat setempat diyakini sebagai tempat pemandian Hang Tuah dan kawan-kawannya. Sumur ini terletak di Desa Tinjul dan telah lama dikenal dengan nama tersebut. Kepala Desa Tinjul, Amren, dalam keterangannya kepada media pada 6 Maret 2025, membenarkan bahwa masyarakat setempat secara turun-temurun menyebut sumur ini sebagai peninggalan Hang Tuah.  

Akses menuju sumur ini tidak selalu mudah. Jika air pasang, perjalanan dari Desa Tinjul ke lokasi sumur memakan waktu sekitar 30 menit. Namun, jika air surut, perjalanan menjadi lebih sulit karena kondisi medan yang berlumpur.  

Media ini juga mengonfirmasi kepada beberapa ahli sejarah di Kepulauan Riau, yang menyatakan bahwa memang benar masyarakat Lingga, khususnya di Desa Tinjul, menganggap sumur tersebut sebagai tempat pemandian Hang Tuah. Namun, hingga saat ini, belum ada kajian akademis mendalam yang dapat memastikan kebenaran sejarahnya.  

Terkait dengan keberadaan Sumur Hang Tuah ini, media juga telah menghubungi Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV Riau dan Kepulauan Riau. Menurut sumber dari BPK, hingga kini belum ada data atau kajian sejarah resmi yang mendokumentasikan sumur tersebut sebagai bagian dari jejak Hang Tuah.  

Lazuardi, seorang pegiat sejarah dan budaya, menyatakan bahwa berdasarkan keterangan masyarakat setempat serta penelitian yang telah dilakukan oleh pihak dari Malaysia maupun Indonesia, sumur ini memang memiliki keterkaitan dengan legenda Hang Tuah. Ia juga menyebutkan bahwa Perigi Hang Tuah telah dimasukkan dalam buku Jejak Sejarah Hang Tuah yang disusun oleh Datuk Rida K. bersama rekan-rekan seprofesi, baik dari Malaysia maupun Indonesia. Selain itu, sumur ini juga disebut dalam karya Sejarah Melayu yang ditulis oleh Ahmad Dahlan.  

Polemik mengenai asal-usul Hang Tuah dan keabsahan sumur ini sebagai situs sejarah resmi masih menjadi perdebatan. Meski demikian, masyarakat Lingga tetap mempertahankan keyakinan bahwa sumur tersebut merupakan bagian dari warisan sejarah Hang Tuah dan para pendekar Melayu lainnya.


TIM Redaksi (Zul).

Posting Komentar