Kopdes Merah Putih; Langkah Maju Atau Kemunduran Bagi Ekonomi Desa
Daftar Isi
Bambang Heriyanto Wabendum DPP APDESI
LIPUTANKEPRINEWS.COM - Presiden RI, Prabowo Subianto, telah memerintahkan pembentukan Koperasi Desa (Kop Des) Merah Putih di setiap desa untuk menjadi pusat kegiatan ekonomi. Tujuannya adalah menyerap hasil pertanian lokal dan mempersingkat rantai distribusi dari petani ke konsumen. Namun, keberadaan Kop Des Merah Putih ini menimbulkan pertanyaan tentang nasib Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang diproyeksikan menjadi penggerak ekonomi desa.
Hal ini dipaparkan oleh Wakil Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia Wabendum DPP APDESI ,Bambang Heriyanto di jakarta Baru-baru ini.
Pembentukan Kop Des Merah Putih merupakan langkah strategis dalam mendukung program MBG. Koperasi ini diharapkan menjadi pusat kegiatan ekonomi desa, menampung hasil pertanian, dan mempersingkat rantai distribusi bahan pangan. Keberadaannya berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperkuat sistem ekonomi berbasis komunitas di pedesaan.
Namun, penggunaan dana desa untuk membangun koperasi ini menimbulkan kekhawatiran. Dana Desa yang hanya berkisar sekitar Rp. 1 Milyar pertahun akan dipotong untuk membiayai Koperasi Desa merah Putih senilai 3–4 Milyar selama 5 tahun. Sementara itu, BUMDes juga memerlukan dana desa untuk menjalankan operasionalnya.
Oleh karena itu, perlu kebijakan yang memastikan koperasi dan BUMDes dapat berkolaborasi tanpa saling melemahkan. Menurut Budi Arie Setiadi, Menteri Koperasi, pembentukan Kop Des Merah Putih akan dilakukan melalui tiga pendekatan: membangun Koperasi baru, Merevitalisasi koperasi yang sudah ada, dan Mengembangkan Koperasi yang sudah berjalan.
Langkah ini bertujuan memperkuat sektor ekonomi kerakyatan melalui koperasi yang lebih modern dan berdaya saing tinggi. Namun, perlu diingat bahwa keberhasilan koperasi sangat bergantung pada partisipasi aktif anggota dan manajemen yang profesional. Tanpa keterlibatan masyarakat yang kuat, koperasi akan sulit berkembang.
Pemerintah harus memastikan bahwa pembentukan Kop Des Merah Putih bukan sekadar proyek jangka pendek, melainkan benar-benar menjadi solusi jangka panjang untuk menggerakkan ekonomi desa secara berkelanjutan. Integrasi antara Kop Des Merah Putih, BUMDes, harus dilakukan secara harmonis. Jika tidak, program ini berisiko menimbulkan konflik dan tumpang tindih di tingkat desa.
Sosialisasi yang masif serta pelibatan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat desa, BUMDes, menjadi sangat penting. Pembentukan Kop Des Merah Putih merupakan langkah positif untuk mendukung program MBG dan ekonomi desa. Namun, Pemerintah harus memastikan keberadaannya tidak mengabaikan peran BUMDes dan Karakteristik Ke khasan desa. Integrasi dan sinergi yang baik akan menjadi kunci keberhasilan, sehingga program ini tidak menjadi masalah baru bagi desa di kemudian hari.
TIM AKPERSI
Posting Komentar